Entah siapa yang telah membudidayakan anak perempuan dipandang buruk pulang lebih dari jam 10 malam. Kamu yang telah menciptakan mitos ini percayalah aku sangat membencimu. Mitos paling tidak bermutu yang ku jumpai di hidupku, dan sialnya faktor lingkungan serta orang tua (bapak) menjunjung tinggi mitos yang tidak masuk akal ini. Tanpa ada kepercayaan seperti itu pun aku sadar diri. Menurutku juga kurang kerjaan seorang perempuan kelayapan hingga larut malam begitu (kecuali ada urusan). Selain bisa menurunkan kadar kesehatan tubuh, menikmati sendunya angin malam di dalam kamar bersama segelas teh hangat andalanku lebih bisa membangun inspirasi untuk sekedar menuang cerita di sini. Tapi, aku juga tidak mengelak untuk sesekali pulang lebih dari jam 10 malam. Anggap saja ini kenakalan remajaku yang sama sekali belum ada apa-apa dibanding kenakalan yang pernah kalian lakukan. Aku termasuk seorang anak perempuan yang masih patuh terhadap kerasnya peraturan rumah. Selain menjaga reputasi keluargaku di lingkungan rumah, aku juga menjaga hatiku dari perkataan tidak menyenangkan yang dilontarkan bapakku nantinya.
Sekali, dua kali aku pernah kena omelan kasar hingga memacu sisi gelap di diriku untuk membenci bapakku sendiri. Sifat protective yang berlebihan hingga berubah menjadi posesif membuatku tidak nyaman dengannya. Aku benar-benar kehilangan Tuhan di pikiranku ketika pikiran untuk membenci bapakku memenuhi kepalaku. Bagaimana bisa usia kepala dua masih saja dianggap seperti abege berseragam putih-biru tua. Aku kebingungan mencari akal bagaimana untuk meyakinkannya kalau aku ini sudah besar dan layak untuk dipercaya. Dan tiba-tiba saja aku ingin segera menentaskan perkuliahanku kemudian keluar dari zona aman yang terlalu nyaman ini.
aku suka dia memperhatikanku tapi tidak dengan caranya yang tidak mempercayaiku sampai sebegitunya. Tidakah kamu tahu aku bisa menjadi pembangkang kelas kakap kalau saja Tuhan benar-benar pergi dari pikiranku. Terimakasih Engkau tak pernah lelah untuk tinggal bersamaku, Tuhan.
Wednesday, June 29, 2011
Tuesday, June 14, 2011
Cerita Singkat dari Cerita singkat
Entah aku harus memulainya dari mana. Perasaan tak menentu yang 3 minggu belakangan ini berhasil sedikit mengacaukan sistem kerja otakku. Bukan sakit hati, bukan juga cerita yang membatku berbunga-bunga. Hubungan singkat dengan pria berusia 2 tahun lebih muda dariku menciptakan ruang berwarna dengan spektrum yang belum pernah ku jumpai sebelumnya. Kadang aku menyebutnya pelangi, kadang aku dibuat berada pada zona merah muda, dan tidak ketinggalan wilayah abu-abu lebih sering ku jumpai. Segala pribadi dia yang aneh dan belum penah ku jumpai pada orang lain, justru membuatku tertarik. Meski omongan buruk dan dipandang sebelah mata oleh orang lain yang sering mampir ke telingangku untuk sekedar memberi tahu. Tidak bisa dipungkiri lagi, aku memang tertarik dengan pribadi lugu tanpa ada sesuatu yang harus ditutupi dariku yang melekat padanya. Sekalipun aku tahu dia berpredikat bajingan kelas kakap di kotaku. Menurutku menghakimi seseorang dari masa lalu itu sungguh tidak adil. Karna aku tidak suka pukul rata, aku mencoba menghilangkan zona abu-abu dengannya dan melangkah menuju kepastian bersama. walau, Kami hanya sebentar menggombal tentang cinta, kira-kira tidak genap di minggu ke dua aku memutuskan untuk kembali menikmati segelas teh sendiri. Sejujurnya aku tak kuasa melihat air yang keluar dari matanya. Entah itu air mata kebohongan atau sungguhan yang keluar, tapi hatiku bergetar melihat air yang keluar dan hidung yang memerah efek dari sebuah tangisan. Aku hanya ingin menyelamatkan hatiku dari kesengsaraan yang pernah ku jumpai di waktu silam. Memang hanya singkat waktu, tapi aku bahagia ketika bisa berbagi headset menikmati alunan nada bersama. Seakaan kami itu 2 manusia yang disatukan, dengan telinga yang sama kami mendengar, dengan mata yang sama kami melihat dan dengan hati yang sama kami merasa. Tapi sekali lagi, aku terlalu pengecut untuk mengambil resiko, kebahagiaan yang ku dapatkankan darinya cukup menginspirasiku untuk menulis cerita tentang "kita" yang hanya beberapa saat. I already miss us :')
Subscribe to:
Posts (Atom)