Wednesday, June 29, 2011

Dimana Nyamanku?

Entah siapa yang telah membudidayakan anak perempuan dipandang buruk pulang lebih dari jam 10 malam. Kamu yang telah menciptakan mitos ini percayalah aku sangat membencimu. Mitos paling tidak bermutu yang ku jumpai di hidupku, dan sialnya faktor lingkungan serta orang tua (bapak) menjunjung tinggi mitos yang tidak masuk akal ini. Tanpa ada kepercayaan seperti itu pun aku sadar diri. Menurutku juga kurang kerjaan seorang perempuan kelayapan hingga larut malam begitu (kecuali ada urusan). Selain bisa menurunkan kadar kesehatan tubuh, menikmati sendunya angin malam di dalam kamar bersama segelas teh hangat andalanku lebih bisa membangun inspirasi untuk sekedar menuang cerita di sini. Tapi, aku juga tidak mengelak untuk sesekali pulang lebih dari jam 10 malam. Anggap saja ini kenakalan remajaku yang sama sekali belum ada apa-apa dibanding kenakalan yang pernah kalian lakukan. Aku termasuk seorang anak perempuan yang masih patuh terhadap kerasnya peraturan rumah. Selain menjaga reputasi keluargaku di lingkungan rumah, aku juga menjaga hatiku dari perkataan tidak menyenangkan yang dilontarkan bapakku nantinya.
Sekali, dua kali aku pernah kena omelan kasar hingga memacu sisi gelap di diriku untuk membenci bapakku sendiri. Sifat protective yang berlebihan hingga berubah menjadi posesif membuatku tidak nyaman dengannya. Aku benar-benar kehilangan Tuhan di pikiranku ketika pikiran untuk membenci bapakku memenuhi kepalaku. Bagaimana bisa usia kepala dua masih saja dianggap seperti abege berseragam putih-biru tua. Aku kebingungan mencari akal bagaimana untuk meyakinkannya kalau aku ini sudah besar dan layak untuk dipercaya. Dan tiba-tiba saja aku ingin segera menentaskan perkuliahanku kemudian keluar dari zona aman yang terlalu nyaman ini.
aku suka dia memperhatikanku tapi tidak dengan caranya yang tidak mempercayaiku sampai sebegitunya. Tidakah kamu tahu aku bisa menjadi pembangkang kelas kakap kalau saja Tuhan benar-benar pergi dari pikiranku. Terimakasih Engkau tak pernah lelah untuk tinggal bersamaku, Tuhan.

1 comment: