Di tempat berbeda, duduk kita pada masing-masing kesepian. Melihat malam yang tak lagi terang, sebab bulan yang tertutup awan hitam. Sendiri-sendiri sekarang kita berdiri, tak lagi menjadi alasan senyum sebagai perwujudan diri.
Di tempat berbeda, melangkah kita pada masing-masing tujuan. Menikmati jejak kaki yang lelah, tanpa pernah membuat menyerah. Sendiri-sendiri sekarang kita kesepian, tak lagi menyertakan apa yang sedang dirasakan.
Ada saatnya aku merindukan dirindukan seseorang yang sedang aku rindukan.
Aku hanya sedang memanjakan kesedihan. Hanya memberi waktu hati memperbaiki diri, menangisi yang tak pernah tau aku tangisi.
Hari ini sudah hampir habis. Rindu kemarin belum berhenti, mungkin bertambah durasi seiring makin besar itu dalam hati.
Dalam rindu yang aku rasakan ada ‘Kita’ yang kutulis, di dalamnya kamu ada. Jika tak merasa, bisa kau sebut dengan aku saja.
No comments:
Post a Comment