"maaf bukan maksutku begitu" katamu
Aku sama sekali tak merasa sedang dikhianati
Yang kulakukan serta merta dari hati
Saat waktu menceritakan semuanya
lalu pengkhianatan pun harus diterima
sakit memang, tapi yasudalah
Waktu, ketika selalu bercanda kelewatan
sadarkah kau begitu menyakitkan?
Aku bersusah payah mengobati luka
tuk kembali seperti semula
sebelum bertemu kamu
lalu mengenal cinta
Tapi realita belum puas memukuliku
menjatuhkanku hingga titik minus tuk kesekian kali
membuat langkahku tak berarti
Semesta, konspirasi macam apa lagi ini?
-untuk kamu, yang berhasil menjatuhkanku dari puncak ketinggian. Terimakasih-
No comments:
Post a Comment