Tuesday, December 25, 2012

Christmas Lights



“santa claus is coming to town”
Tuhan, terimakasih untuk Natal kali ini. Natal dimana aku harus ke gereja sendiri untuk pertama kali. Sendiri yang tak pernah merasa kesepian. Sendiri ditengah Misa yang Agung. Sendiri ditengah perayaan kelahiran-Mu. Tuhan, terimakasih Engkau sungguh baik. I don’t understand why anyone would not to be me. Cold and lonely are so happy.
Begitu banyak kejutan di perayaan Natal tahun ini. seorang bayi cantik yang telah lahir dari rahim kakakku menjadi hadiah Natal yang sungguh luar biasa. Bayi menggemaskan, aku dipanggil dengan sebutan tante kemudian. Arumi, selamat bergabung di dalam keluarga sederhana ini. sudah layak dan sepantasnya kau berbahagia :)

Dan kamu, terimakasih untuk berbatang-batang kebahagian yang telah kau berikan untukku di Natal kali pertama ini aku bersamamu. Entah, Natal di tahun mendatang Tuhan masih menginginkan kita bersama atau tidak, yang jelas satu keutuhan yang kusebut dengan “KITA” harus selalu bersama. Salah satu doaku, yang tanpa kusebut Tuhan juga sudah tau. Terimakasih, Natal kali ini sangat manis.
 

Berkah dalem

Wednesday, December 5, 2012

Let Me Go Home, H



“I never knew just what it was bout this old coffee shop I love so much”

Hati kita pernah sama-sama sakit. Pernah melupakan menjadi hal yang tersulit. Retak. Bahkan pecah hingga terserak. Kau dengan lautan lukamu, aku dengan serpihan perihku. Kita sepasang pelupuk penakar airmata yang sedang mencari pembebatnya.

Nanti hatiku seutuhnya untukmu, jaga baik-baik. Jika terpikir olehmu untuk menyakitiku, tolong kau pikir lagi ribuan kali. Bila ada hasratmu untuk mencurangiku, kukatakan dari sekarang, simpan saja niatmu dan lupakanlah.

Luka masa lalu membuatku begitu hati-hati mencintaimu. Aku pernah terluka begitu lara. Terjerembab ke palung penyesalan paling dalam. Perih yang kurasa pernah hingga menusuk tulang, melumpuhkan segala sendi yang menumpu asa dan harapku.

Dari situlah aku belajar mencintaimu tak hanya dengan rasa, tapi juga logika. Aku tak ingin terlena hingga lupa melihat realita. Maaf, maafkan jika aku berlaku begini. Jangan menganggap cintaku setengah-setengah, aku tak sembarangan mencintaimu. Percayalah!

Tapi akupun ingin belajar padamu. Belajar mencintaimu dengan caramu mencintaiku. Saat kau rasa cintaku terlalu sengit, ingatkan aku akan cintamu yang sederhana. Sesederhana hitungan aritmatika anak-anak TK. Dimana satu ditambah satu tak selalu jadi dua. 

Sekarang, peluk aku sebentar saja, hingga berhenti isak tangisku, hingga aku tenggelam dalam tenang.


“I’ve seen the waters that make your eyes shine. Now, I’m shining too”
Falling in Love at A Coffee Shop – Landon Pigg



Saturday, November 17, 2012

Surakarta, You Are Cool!

Rabu, 14 november 2012 aku beserta rombonganku berbegas ke Solo. Tanpa meninggalkan presentasiku yang diundur-undur oleh dosenku kami meninggalkan Semarang pukul 4 sore. Dengan persiapan yang sangat matang dengan tegasnya menyusuri jalanan Semarang - Solo. 2,5 jam kira-kira lamanya. Sepanjang jalanan Bawen sampai Laweyan kami harus mengenakan jas hujan. Hujan saat itu turun dengan bahagia mengiringi perjalanan kami hingga Solo.Tanpa lelah kami terus melaju dengan satu tujuan, melihat Upacara Tradisional 'Kirab' untuk memperingati tahun baru islam.

ini adalah kebo bule 'Kyai Slamet' yang setiap upacara memperingati tahun baru jawa diarak mengelilingi jalanan Solo. Dengan kepercayaan (maaf) kotoran dari kebo tersebut membawa berkah bagi yang mengambil kotoran tersebut saat kebo mengeluarkan kotoran. Dan kemarin aku melihat sendiri bahwa warga setempat berebut kotoran kebo saat kebo mengeluarkan kotorannya. Sungguh luar biasa.


Ini adalah arak-arakan dengan salah satu macam lampu. Ada (kalau tidak salah hitung) 9 macam bentuk lampu yang berbeda.

Selain kebo bule, lampu ada juga kereta yang dikirab keliling. Ini salah satu kereta ke 5 yang diarak. ada 9 kereta yang diarak keliling bersama.

Rombongan keraton berkostum kebayak hitam dengan jarik sebagai bawahan dan juga ada seperti dasi yang dilingkarkan pada leher berwarna merah emas. rombongan kirab ini terdiri dari keluarga kraton Surakarta anak cucu dan jug abdi dalem.

Haikal, aku, Dea dan Dito. walaupun sempat terpisah dengan Dito saat kirab berlangsung tapi itu tidak menjadi masalah yang cukup berarti. Trip yang menyenangkan.

Dan ya, ini dia partner in crime ku. best partner travel ku. kemanapun aku mau pergi dia selalu siap menemaniku. he is such a lovely boyfriend. I love you.

Semalam di Surakarta dan sejuta pengalaman yang tak bisa diungkapkan dengan kata. Solo, you are cooooool!






Sunday, October 21, 2012

Monday, October 15, 2012

Glorious Sadness

Di tempat berbeda, duduk kita pada masing-masing kesepian. Melihat malam yang tak lagi terang, sebab bulan yang tertutup awan hitam. Sendiri-sendiri sekarang kita berdiri, tak lagi menjadi alasan senyum sebagai perwujudan diri.

Di tempat berbeda, melangkah kita pada masing-masing tujuan. Menikmati jejak kaki yang lelah, tanpa pernah membuat menyerah. Sendiri-sendiri sekarang kita kesepian, tak lagi menyertakan apa yang sedang dirasakan.

Ada saatnya aku merindukan dirindukan seseorang yang sedang aku rindukan.


Aku hanya sedang memanjakan kesedihan. Hanya memberi waktu hati memperbaiki diri, menangisi yang tak pernah tau aku tangisi.

Hari ini sudah hampir habis. Rindu kemarin belum berhenti, mungkin bertambah durasi seiring makin besar itu dalam hati.

Dalam rindu yang aku rasakan ada ‘Kita’ yang kutulis, di dalamnya kamu ada. Jika tak merasa, bisa kau sebut dengan aku saja.

Friday, October 5, 2012

...

Semarang, 5 Oktober 2012
Dear my laughmachine,


Mari bertemu kita bunuh rindu...sayang.



with love,

Herina






Thursday, October 4, 2012

Rain Will Fall

Hari ini kehujanan pertama kali setelah sekian lama. Tuhan, terimakasih hari ini aku basah. Kacamataku ada bercak air hujannya. Kedinginan dan jalanan terlihat begitu muram. Tapi tetap, rasa kecewaku tak ikut pergi bersama rintikan hujanmu. Tak mengapa, aku begitu menikmati rasa yang carut marut ini. Kamu, ngga usah pedulikan aku. Semua baik-baik saja. Sama seperti yang terlihat, Masih tanpa ekspresi. Masih tak bisa mengekspresikan apa-apa. Dan aku nyaman menjadi seperti ini.

Yang tersisa sekarang melalui langit, hujan memberi kesempatan untuk mengenang.

Rain will fall all day long, my sweet hurt :)

Sunday, September 30, 2012

Bulan, Malam Dan Secangkir Rindu

"no one misses you, like i miss you"

Tanganmu begitu hangat, aku rindu bersetubuh dalam genggamannya. Temanilah sepi, karna itu yang biasa kulakukan tanpa adanya kamu beberapa pekan kedepan, hingga nanti jarak akan terpotong dengan sendirinya, dan kita kembali menghabiskan waktu bersama. Marilah saling menjaga hati. Dan lagi, rindu menjadi alasanku tersenyum dan menangis di waktu yang bersamaan.

Kamu, sehat kan? Jangan minum es terlalu banyak, makan teratur dan emosi nya dikontrol ya. Cepat pulang.



"If I could fall, into the sky. Do you think time would pass me by. ’Cause you know I’d walk a thousand miles if I could just see you" Thousand Miles (Vanesa Carlton Cover) - Vanila Sky




Friday, September 28, 2012

3 Hari Untuk Selamanya

Rindu yang kian terbendung lama t’lah mencapai batasnya
Kini tersisa reka semata cara untuk kembal
Rindu yang kian terbendung lama t’lah mencapai batasnya
Kini tersisa reka semata cara untuk kembal

"Rindu yang kian terbendung lama tlah mencapai batasnya. Terbuai indah kenangan baru, sesal jadi penyatu. Segalanya tlah berlalu"

 Dengan napas tersengal-sengal aku berhasil mendaki bukit Sikunir. Dan lelaki yang berdiri di sampingku ini dengan sabar memapahku untuk sampai ke puncak agar tak ketinggalan melihat lukisan mahadasyat dari Sang Kuasa. Dari puncak bukit kami bisa melihat pemandangan luar biasa, gunung Sindoro yang sedang terbakar juga terlihat. Merapi. Sumbing dan awan-awan yang terlihat layaknya arum manis. a nice morning with a nice guy. That was beautiful.

Perjalanan sejauh kurang lebih 5km dari tempat kami menginap, kami menuyuri jalan yang berliku dan cukup curam untuk menuju desa tertinggi di pulau jawa. Langit masih gelap, kali itu pukul 4 pagi waktu indonesia bagian setempat. Masih ada bulan, dan berjuta-juta bintang di atas kepala kami. seperti sedang berada di dalam planetarium alami. Di langit memang banyak bintang, tapi jangan salah di dalam indomaret susah sekali untuk membeli bintang. Kalau kemari jangan lupa bawa dari rumah ya.

3 hari untuk selamanya, kami menulis cerita di Dieng. Kenangan baik lahir di sana. Dan tersimpan rapi di dalam sini. dari telaga warna hingga candi arjuna kami telusuri bersama. Partner yang handal, kami bermain drama kehidupan dengan baik, bahkan penonton di sekitar kami pun sangat antusias menyaksikannya. Ah, sebegitu menyenangkannya kamu, Haikal. Bersamamu, Dieng tak sedingin yang kukira :)
Terbuai indah kenangan baru, sesal jadi penyatu

S’galanya t’lah berlalu

Friday, September 7, 2012

Aku, Apa Kabarku?

"Teruslah bersetubuh dengan palsu, hingga rahimmu mengandung anak penyesalan di suatu malam ketiadaanku"

Dear my self,

aku baik-baik saja di sini. semua sudah berjalan terlampau jauh. aku akhirnya bisa pulih dari luka yang membuatku melabeli diriku sendiri. aku yang sedang berjalan jauh, kali ini kelelahan hingga menuai kekecewaan.

with love,

Your heart

Friday, August 31, 2012

Wallpaper


Kemarin aku diberi link oleh salah satu teman baik. Ku buka dan ternyata wallpaper bertuliskan 'A Good Pretender. An Amateur Lover'. Sebegitu perhatiannya sampai dibuatkan wallpaper. Aku tahu betul tugas kuliahnya tidak sedikit, tapi waktunya masih saja ada untuk sekedar membuat ini. Terimakasih Scholastica Happy Fabrialenda.

Tentang apa arti dari tulisan di wallpaper tersebut aku tak perlu menjelaskan panjang lebar. Kalian aku percaya, terlalu cerdas untuk sekedar menanyakan apa maksutnya.

Beberapa teman sempat protes dengan tulisan ini dan predikat Professional Loner yang masih saja tertera padaku. Sebagian juga menanyakan kapan graduate menjadi Professional Lover. Ah! pertanyaan yang sampai sekarang aku tak bisa menemukan jawabannya.

Lagi-lagi, aku hanya bisa berkomentar bahwa sepi itu bukan tentang sendiri. Kadang berdua namun dengan yang tak sehati. Di kalimat barusan, bagian mana yang kamu kurang paham?

Thursday, August 2, 2012

31 ya, Mas?

Tiba-tiba ingin menulis tentang kamu, mas. Semoga berkenan ya membaca tulisan apa adanya ini.

Seperti yang pernah kamu ceritakan tentang kesedihanmu jika Juli akan segera berakhir. Usiamu bertambah, berkurang setahun waktumu di alam semesta. Selamat ulang tahun, 31 tahun sudah sosokmu mempengaruhi orang-orang sekitarmu. Dan setiap tingkah lakumu telah membentuk karaktermu. Dan tiap langkahmu membuatmu mendekat dan menjauhi cita-citamu.

Wira Adi Witantra.
Nama yang gagah, segagah pembawaan karakteristikmu yang kutau. Selalu bertanggung jawab pada tiap tarikan nafas yang kau hirup, yang kelak akan menjadi tolak ukur tempat mana yang layak untuk kau tinggali di alam yang abadi.

Tetap seperti ini, atau menjadi yang lebih baik. Tetap menjadi Adi yang kukenal. Yang selalu ada saat aku butuh. Yang selalu tukar cerita tentang hidup. Yang selalu memberi referensi lagu yang bagus. Yang tak pernah menyerah belajar inline skate.

Selamat Ulang Tahun, Penikmat minuman ringan oplosan dan rokok polos tanpa filter, yang selalu memposisikan dirinya cenderung ke kiri.

with love,



Herina :)